Direktorat Pendidikan Agama Islam, Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI pada tanggal 8-10 Juli 2019 menyelenggarakan kegiatan “Peningkatan Kompetensi Information and Communication Technology (ICT) Dosen PAI Bidang Akademik.” Kegiatan yang dilaksanakan di Swiss-Belhotel, Jl.Salak No.38-40, Babakan, Bogor itu diikuti oleh 60 orang dosen PAI dari seluruh Indonesia. DPW ADPISI Kalimantan Selatan mengirimkan Dr. M. Arif Budiman, S.Ag, M.E.I sebagai peserta dalam kegiatan tersebut mewakili provinsi Kalimantan Selatan.
Materi Pelatihan
Kegiatan pelatihan dibuka oleh Direktur Pendidikan Agama Islam, Dr. H. Rohmat Mulyana Sapdi, M.Pd. yang menyampaikan kebijakan Direktorat tentang Pengelolaan PAI pada PTU. Beliau mendorong agar para dosen PAI pada PTU dapat terus mengembangkan kompetensi dan kualifikasi pendidikannya dengan memanfaatkan berbagai peluang yang ditawarkan oleh Subdit PAI pada PTU.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Drs. Nurul Huda, M.Ag, Kasubdit PAI pada PTU. Beliau menjelaskan bahwa subdit yang dipimpinnya merupakan subdit baru di Kemenag yang dibentuk pada tahun 2017 sehingga saat ini baru berusia dua tahun. Salah satu problem utama yang dihadapi oleh Subdit PAI pada PTU menurut beliau adalah tidak tersedianya data yang memadai dan akurat terkait jumlah dosen PAI pada PTU di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, pihak subdit pada tahun ini membuat sistem pendataan dan informasi yang beralamat di http://lintasdai.siagapendis.com.
Para dosen PAI pada PTU di seluruh tanah air diharapkan dapat memasukkan data mereka ke dalam sistem pendataan ini sehingga ke depannya Kementerian Agama dapat membuat perencanaan dan melaksanakan program-program pengembangan bagi dosen PAI pada PTU secara lebih matang dan efektif. Semua alokasi program dari Subdit PAI pada PTU, seperti beasiswa, pelatihan, workshop, hibah penelitian, dan lain-lain akan didasarkan pada database yang ada pada sistem ini. Dengan demikian, dosen PAI yang belum terdaftar pada sistem ini tidak dapat memanfaatkan tawaran yang disediakan oleh Kemenag. Oleh karena itu, setiap dosen PAI pada PTU dimana pun berada diharapkan secara mandiri dapat mendaftarkan dirinya pada sistem tersebut. Selanjutnya, Tim IT dari Subdit PAI pada PTU memberikan penjelasan tentang mekanisme kerja sistem yang baru dibuat itu dan memandu para peserta untuk secara langsung mengisikan data mereka.
Materi berikutnya adalah tentang Kebijakan Implementasi Pendidikan Jarak Jauh untuk PAI yang disampaikan oleh Dr. Uwes Anis Chaeruman dari Ditjen. Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kemenristekdikti. Dalam uraiannya, Dr. Uwes menyatakan bahwa pembelajaran jarak jauh (distance learning) merupakan tuntutan yang tak terhindarkan bagi para dosen di era industri 4.0 dan pemerintah telah menyediakan perangkat peraturan bagi program ini.
Kemudian, materi review draft Kurikulum PAI pada PTU dipandu oleh Anis Masykur, MA, Kasi Bina Akademik Subdit PAI pada PTU. Untuk proses review ini, para peserta dibagi ke dalam dua kelas, yaitu kelas akademik dan kelas politeknik yang masing-masing membahas draft capaian pembelajaran mata kuliah PAI pada program pendidikan jalur akademik dan politeknik.
Kegiatan pelatihan dibuka oleh Direktur Pendidikan Agama Islam, Dr. H. Rohmat Mulyana Sapdi, M.Pd. yang menyampaikan kebijakan Direktorat tentang Pengelolaan PAI pada PTU. Beliau mendorong agar para dosen PAI pada PTU dapat terus mengembangkan kompetensi dan kualifikasi pendidikannya dengan memanfaatkan berbagai peluang yang ditawarkan oleh Subdit PAI pada PTU.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Drs. Nurul Huda, M.Ag, Kasubdit PAI pada PTU. Beliau menjelaskan bahwa subdit yang dipimpinnya merupakan subdit baru di Kemenag yang dibentuk pada tahun 2017 sehingga saat ini baru berusia dua tahun. Salah satu problem utama yang dihadapi oleh Subdit PAI pada PTU menurut beliau adalah tidak tersedianya data yang memadai dan akurat terkait jumlah dosen PAI pada PTU di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, pihak subdit pada tahun ini membuat sistem pendataan dan informasi yang beralamat di http://lintasdai.siagapendis.com.
Para dosen PAI pada PTU di seluruh tanah air diharapkan dapat memasukkan data mereka ke dalam sistem pendataan ini sehingga ke depannya Kementerian Agama dapat membuat perencanaan dan melaksanakan program-program pengembangan bagi dosen PAI pada PTU secara lebih matang dan efektif. Semua alokasi program dari Subdit PAI pada PTU, seperti beasiswa, pelatihan, workshop, hibah penelitian, dan lain-lain akan didasarkan pada database yang ada pada sistem ini. Dengan demikian, dosen PAI yang belum terdaftar pada sistem ini tidak dapat memanfaatkan tawaran yang disediakan oleh Kemenag. Oleh karena itu, setiap dosen PAI pada PTU dimana pun berada diharapkan secara mandiri dapat mendaftarkan dirinya pada sistem tersebut. Selanjutnya, Tim IT dari Subdit PAI pada PTU memberikan penjelasan tentang mekanisme kerja sistem yang baru dibuat itu dan memandu para peserta untuk secara langsung mengisikan data mereka.
Materi berikutnya adalah tentang Kebijakan Implementasi Pendidikan Jarak Jauh untuk PAI yang disampaikan oleh Dr. Uwes Anis Chaeruman dari Ditjen. Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kemenristekdikti. Dalam uraiannya, Dr. Uwes menyatakan bahwa pembelajaran jarak jauh (distance learning) merupakan tuntutan yang tak terhindarkan bagi para dosen di era industri 4.0 dan pemerintah telah menyediakan perangkat peraturan bagi program ini.
Kemudian, materi review draft Kurikulum PAI pada PTU dipandu oleh Anis Masykur, MA, Kasi Bina Akademik Subdit PAI pada PTU. Untuk proses review ini, para peserta dibagi ke dalam dua kelas, yaitu kelas akademik dan kelas politeknik yang masing-masing membahas draft capaian pembelajaran mata kuliah PAI pada program pendidikan jalur akademik dan politeknik.
Dosen PAI se-Kalimantan
Pelatihan ini di samping menjadi sarana peningkatan kompetensi di bidang ICT, juga menjadi sarana silaturrahim bagi para dosen PAI yang berasal dari 27 provinsi di seluruh Indonesia. Memang belum semua provinsi di tanah air terwakili dalam kegiatan kali ini. Beruntung semua provinsi di pulau Kalimantan mengirimkan wakilnya dalam pelatihan ini.
Pelatihan ini di samping menjadi sarana peningkatan kompetensi di bidang ICT, juga menjadi sarana silaturrahim bagi para dosen PAI yang berasal dari 27 provinsi di seluruh Indonesia. Memang belum semua provinsi di tanah air terwakili dalam kegiatan kali ini. Beruntung semua provinsi di pulau Kalimantan mengirimkan wakilnya dalam pelatihan ini.
Setiap provinsi di pulau
Kalimantan diwakili oleh satu orang dosen PAI. Mereka adalah (foto berdiri, dari kiri-kanan)):
(1) Mohamad Ridwan, S.H.I, M.Si, dosen Universitas Mulawarman mewakili provinsi
Kalimantan Timur; (2) Ahmad Saefulloh, S.Pd.I, M.Pd, dosen Universitas
Palangkaraya mewakili provinsi Kalimantan Tengah; (3) Riadi Budiman, ST, MT, M.Pd, dosen Universitas Tanjungpura mewakili provinsi Kalimantan Barat; (4) Dr. M.
Arif Budiman, S.Ag, M.E.I, dosen Politeknik Negeri Banjarmasin mewakili provinsi Kalimantan
Selatan; dan (5) Zainal Abidin Muhja, B.IS, M.IRKH, dosen Universitas Borneo Tarakan mewakili provinsi Kalimantan
Utara. Para dosen PAI dari pulau Kalimantan berkomitmen untuk membangun sinergi dan koordinasi untuk pengembangan kapasitas dosen
PAI di seluruh Kalimantan (mab).